Keluhan sakit kepala pada anak memang sulit dikenali, apalagi anak yang balita. Namun bila Anda jeli, ada banyak gejala atau ekspresi anak yang mengungkapkan bahwa mereka sedang mengalami kesakitan. Bila sudah demikian, ketahui penyebab dan solusinya sedini mungkin.
Pusing atau sakit kepala itu bukan hanya dialami oleh orang tua saja, bayi, balita dan anak-anakpun dapat mengalami pusing atau sakit kepala. Masalahnya justru pada sulitnya anak mengungkapkan bagaimana persisnya sakit kepala yang mereka alami.
Menurut dr Hidayat Pusponegoro SpA, dokter spesialis anak di Klinik Anak Bangsa, kebanyakan orang tua kurang jeli, tangisan atau anak rewel diartikan sebagai tanda bayi atau balita lapar, ingin menyusu, mengantuk atau sekedar ingin dipeluk. Padahal jika segera dapat dikenali, sakit kepala pada anak bisa segera diatasi sesuai penyebab atau sumber sakit kepalanya.
Kenali Ekspresi Anak
Ketika balita sudah mulai bicara, orang tua belum tentu dapat menangkap dengan cepat keluhan sakit yang dirasakan anak. Apalagi balita sering keliru mengekspresikan perasaannya, dimana anak kerap kali yang sakit di bagian kepalanya, namun yang dipegang malah perut atau dadanya, sehingga orang tua hanya bisa menebak-nebak.Ekspresi anak kalau sedang sakit bisa diekspresikan sebagai berikut:
- - Menangis.
- - Rewel.
- - Menunjukkan rasa tak nyaman.
- - Gelisah.
- - Tidak semangat bermain.
- - Sulit tidur.
- - Dahi berkerut.
- - Meringis.
- - Memicingkan mata.
- - Menopang kepalanya.
- - Memegang kepala atau dahi.
- - Menarik-narik rambutnya.
Penyebab dan Solusi
Perlu diketahui, bahwa sakit kepala yang dirasakan oleh si kecil ini ternyata juga dapat disebabkan oleh gangguan kesehatan lainnya. Sehingga tiap kali pusing yang dirasakan, berbeda penanganannya.Berikut ini beberapa penyebab pusing pada si kecil.
Penyakit-penyakit yang Ditandai Sakit Kepala ini bisa terjadi pada orang dewasa juga, bukan hanya anak-anak saja.
1. Influenza.
Gejala khas : pilek, demam.
Solusi :
Beri paracetamol sesuai usianya (dosis tertera pada kemasan atau konsultasi ke dokter). Zat aktif ini akan membantu mengurangi pusing atau gejala sakit kepala serta menurunkan demam atau temperatur tubuh yang tinggi. Tetap beri makanan dan minuman dalam jumlah cukup dan bergizi. Usahakan agar anak bisa beristirahat dengan nyaman dan cukup.
2. Infeksi Telinga.
Gejala khas :
Anak menarik-narik telinga atau mengatakan telinganya sakit, keluar cairan dari telinga, demam, nyeri telinga, pendengaran berkurang, kadang panas, rewel atau muntah.
3. Sakit Gigi.
Gejala khas :
Anak memasukkan tangannya ke mulut, memgang pipi, tidak mau makan atau sulit mengunyah, pipi bengkak, mungkin ada demam.
4. Sinusitis.
Gejala khas.
Anak menggosok-gosok hidung atau mengeluh hidungnya sakit, demam, flu berat dan berulang-ulang, bengkak, nyeri di bawah mata.
5. Gangguan Mata.
Gejala khas :
Anak mengalami gangguan penglihatan, kurang jelas melihat (indikasinya, saat melihat mata dipicingkan, kepala dijulurkan atau menonton TV terlalu dekat). Kemungkinan juga mengalami rasa tidak nyaman di mata, misalnya kering atau perih. Sakit kepala biasanya juga terjadi setelah melakukan sesuatu yang mengandalkan indra penglihatan seperti membaca, menggambar atau menonton televisi.
6. Alergi.
Gejala khas : Disertai hidung dan mata berair, kerongkongan sakit. Gejala muncul bisa karena makanan tertentu atau hal lain yang menjadi pencetus alergi. Periksa apa yang dimakan atau dilakukan anak beberapa jam sebelumnya.
Solusi :
Pengobatan akergi yang biasa (jika Anda sudah tahu si anak memiliki riwayat alergi). Jika baru pertama kali, segera bawa anak ke dokter.
7. Jatuh atau Terbentur Benda Keras.
Gejala khas : Anak muntah spontan menyemprot, penurunan kesadaran, gangguan penglihatan, tampak mengantuk (respon lambat meski sudah cukup tidur, sulit dibangunkan). Gejala parah adalah kejang, leher kaku, ada kelemahan anggota gerak sampai koma.
Solusi :
Cermati riwayat jatuh sebelumnya, cek dengan seksama adanya memar, benjolan atau luka berdarah di kepala dan sekitarnya. Apabila anak baru saja jatuh atau terbentur lalu mengalami pusing, muntah atau lemas beberapa jam setelahnya, segera bawa ke dokter.
Sakit kepala itu tidak selalu harus dibawa ke rumah sakit, jia dapat diatasi sendiri di rumah kenapa tidak.
0 komentar:
Posting Komentar